DRISHOP

Kategori

kopi arabika

Kopi Arabika: Sejarah, Ciri, Karakteristik, Jenis & Cara Penyajiannya

Kopi, adalah salah satu minuman yang menjadi favorit banyak orang di dunia ini apalagi di Indonesia. Indonesia sendiri memiliki banyak varietas kopi yang berasal dari berbagai daerah. Dengan keberagaman ini, maka Anda mendapatkan satu titik dimana ada jenis kopi Arabika dan kopi Robusta.

Kedua jenis biji kopi tersebut nantinya akan menghasilkan berbagai macam jenis minuman kopi yang banyak disukai masyarakat Indonesia.

Nah, mari kita membahas terlebih dahulu tentang jenis biji kopi Arabika mulai dari bagaimana sejarahnya, apa saja ciri dari biji kopinya, bagaimana karakteristiknya, dan apa saja jenis olahannya dengan berbeda-beda cara penyajiannya.

Apa itu Kopi Arabika?

Arabika adalah jenis kopi paling populer di dunia, setara dengan lebih dari 60% cangkir yang diminum orang yang ada di dunia. 

Tanaman kopi Arabika ini bisa tumbuh dengan subur pada ketinggian 700-1700 mdpl dengan suhu 16-20°C. 

Menariknya dari tanaman kopi Arabika, ia bisa tahan di daerah yang memiliki iklim kering selama 3 bulan berturut-turut.

Sejarah Kopi Arabika

Kopi Arabika berasal dari Ethiopia, di wilayah Kaffa dengan nama latin coffea arabica, di mana ditemukan tumbuh liar pada sekitar abad ke-15. Dari sana, tumbuhan ini menyebar ke seluruh dunia Arab melalui Yaman. 

 

Baru pada paruh kedua sekitar abad ke-17, ketika keinginan untuk minum kopi juga menguasai Eropa Barat, tanaman kopi mulai bermigrasi, mengakhiri monopoli Arab dalam penanaman pohon kopi.

Dengan demikian, budidaya tanaman kopi menyebar ke India (Malabar), Jawa bahkan sampai ke benua Amerika. Sampai hari ini, kopi Arabika atau adalah varietas yang paling luas.

Karakteristik, Ciri dan Cita Rasa Kopi Arabika

Setiap biji kopi tentunya memiliki cita rasa yang berbeda, tak terkecuali kopi Arabika. Banyak yang bahkan merasakan cita rasa dari kopi Arabika begitu luas dan beragam. Tapi semua itu memang tidak salah karena memang salah satu ciri dan cita rasa dari kopi Arabika adalah rasanya yang seperti itu.

Bagaimana karakteristik dari kopi Arabika itu? Apakah berbeda dengan jenis kopi Robusta?

Rasa dan Bentuk

Mari membahas rasa dan bentuk terlebih dahulu sebelum membahas secara detail yang lainnya. Rasa dari kopi Arabika ini katanya memiliki cita rasa yang beragam tergantung dari varietas apa. 

Kisaran perbedaanya adalah dari manis-lembut hingga tajam-dan sangat tajam. Saat disangrai, biji Arabika berbau seperti blueberry. Aroma panggangnya dapat digambarkan sebagai wewangian dengan aroma buah dan gula.

Dari segi bentuk, biji kopi Arabika berbentuk lempeng, memanjang, dan agak lonjong.

Kandungan Kafein

Menurut penelitian yang dilakukan di tahun 2016 oleh European Food Research and Technology, kandungan kafein dari kopi Arabika ini lebih sedikit daripada kopi Robusta.

Penulis penelitian tersebut menemukan bahwa biji Arabika yang sudah kering mengandung 34,1–38,5 gram kafein per kilogram.

Tempat Tumbuh

Jenis varietas tanaman kopi Arabika dapat tumbuh di atas ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian tersebut yang tergolong masih dataran rendah, perawatannya harus ekstra karena rentan sekali terhadap penyakit.

Tinggi Pohon

Jenis pohon kopi Arabika bisa dibedakan dengan tanaman kopi Robusta. Tanaman kopi Arabika ini umumnya memiliki tinggi rata-rata hingga 3 meter.

Harga

Arabika lebih mahal daripada Robusta. Ini memiliki alasan yang jelas dan juga pasti penikmat kopi setuju dengan hal ini.

Kopi Arabika ini bisa mahal karena perawatan dari pohonnya yang tidak main-main dan memang sangat susah untuk bisa ditanam dan tumbuh subur. Tak heran, ketika masa panen telah tiba, biji kopi yang dihasilkan dengan matang tidak akan sama jumlahnya saat masih mentah.

Penguasaan Pasar

Bisa dikatakan untuk sekarang ini penguasaan pasar kopi yang ada di dunia sebanyak 60% adalah kopi Arabika. Hal ini sangat masuk akal karena setiap kopi Arabika cita rasanya berbeda untuk setiap daerah tanamnya.

Selain alasan tersebut, kuatnya rasa dan aroma yang kaya adalah point penting mengapa jenis biji kopi ini menguasai pasar kopi di dunia.

Peminat

Bagi seorang penikmat kopi sejati, kopi Arabika adalah pilihan yang sangat tepat. Kopi Arabika mampu membuat banyak orang ketagihan karena rasa kopinya yang sangat kuat dan sangat khas aromanya.

Kelebihan dan Kekurangan Kopi Arabika

Jenis kopi yang diminati banyak pecinta kopi ini juga tak luput dari yang namanya kekurangan. Pastinya sudah jelas ketika Anda membaca berbagai karakteristik, ciri, dan cita rasa dari kopi Arabika Anda menemukan beberapa point kekurangan dari kopi Arabika.

Apa saja kekurangan tersebut? mari kita lihat tabel kelebihan dan kekurangan dari kopi Arabika di bawah ini!

Detail Tabel Kelebihan dan Kekurangan Kopi Arabika

Kelebihan

Kekurangan

Kopi Arabika memiliki cita rasa yang sangat kaya

Tanaman kopi Arabika sangat mudah terserang penyakit

Digemari oleh banyak pecinta kopi

Harganya yang lebih mahal daripada kopi Robusta

Menguasai 60% lebih pasar kopi di dunia

Kadar lemak dan juga gula yang cukup tinggi

Jenis & Varietas Kopi Arabika

Ada berbagai jenis biji kopi Arabika yang disebut kultivar, yang semuanya dikenal karena rasa dan karakteristiknya yang berbeda. Meskipun beberapa kultivar berkembang lebih baik di bawah beberapa kondisi geografis daripada yang lain, mereka tidak merujuk ke wilayah di mana kopi tertentu ditanam. 

Sebaliknya, mereka adalah hasil dari varietas botani ketika spesies atau subspesies yang berbeda dikawinkan.

Dari sekian banyak kultivar yang ada, beberapa yang paling populer disebutkan di bawah ini:

Typica

Kultivar ini dapat ditanam di setiap daerah penghasil kopi, namun sayangnya adalah produksinya tidak terlalu banyak. Ini adalah kultivar dari mana banyak kultivar lain telah dikembangkan. Pohon kopi typica memiliki batang utama dengan batang sekunder yang tumbuh agak miring.

Meskipun pohon kopi typica berproduksi rendah, mereka tetap menghasilkan biji yang lezat dan berkualitas tinggi.

Hybrido de Timor (HDT)

HDT adalah kultivar yang berasal dari Timor Leste yang ditemukan di Pulau Timor pada tahun 1917 dimana saat itu masih menjadi bagian negara Indonesia di bagian timur.

HDT merupakan persilangan antara tanaman kopi Arabika dengan Robusta. Varietas ini banyak dibudidayakan di seluruh dunia saat ini terutama karena ketahanannya yang baik terhadap penyakit karat daun dan telah banyak digunakan sebagai sumber gen dalam berbagai proyek pemuliaan dengan tujuan pemuliaan dalam ketahanan yang lebih tinggi dari berbagai macam penyakit.

zLinie S

Varietas kopi Arabika ini berasal dari negara India. Varietas ini pada akhirnya banyak dikembangkan dengan menggunakan kultivar Bourbon.

Sekarang ini, varietas Linie S S-288 dan S-175 banyak ditemukan di berbagai wilayah dataran tinggi di Indonesia seperti Aceh, Bali, Jawa, Lintong, Flores, Papua, dan Sulawesi.

Linie Ethiopia

Membahas Arabika memang harus mengenali roots-nya yaitu Linie Ethiopia. Varietas ini masuk di Indonesia pada tahun 1928 dimana saat itu dibawa ke pulau Jawa untuk pertama kalinya dan daerah yang pertama kali mengembangkannya adalah Aceh.

Varietas lainnya yang termasuk keturunan Ethiopia adalah Rambung dan Abyssinia. Dikembangkan lagi di daerah Flores sehingga menghasilkan keturunan yang diberi nama USDA sebagai proyek pemerintah Amerika di tahun 1950 di Indonesia.

Catura Cultivars

Varietas ini berasal dari Brazil dan dinamai sesuai kota tempat ditemukannya, kultivar ini adalah versi Bourbon yang diubah. Meskipun ditemukan di Brasil, ia tumbuh lebih baik di Kolombia dan Amerika Selatan untuk menghasilkan minuman yang semarak dengan esensi zesty. 

Caturra memiliki hasil yang lebih tinggi daripada varietas Bourbon, Caturra menghasilkan minuman yang lebih ringan dan membutuhkan banyak perawatan untuk berkembang.

Lini Catimor

Dan yang terakhir adalah Lini Catimor yang masih sama ditemukan di Timor Timur dan masih sama sebagai jenis varietas hasil persilangan Arabika dan Robusta. Namun sayangnya, aroma dan juga rasa dari jenis ini bukanlah yang terbaik daripada yang lainnya. 

Sekarang ini, varietas Catimor ditanam di Aceh dan mendapatkan perkembangan dengan rasa dan juga aroma yang jauh lebih baik dan biasa disebut dengan Ateng Jaluk.

5 Kopi Arabika Terbaik di Indonesia

Cita rasa yang khas dan rasa yang sangat kuat menjadikan kopi ini memiliki banyak penggemar, tak terkecuali di Indonesia. Saking banyaknya peminat dari kopi Arabika, banyak petani kopi yang menanam jenis tanaman kopi ini dan menjadi kopi Arabika terbaik dari Indonesia.

Namun, tak jarang banyak yang salah kaprah mengenai jenis kopi di Indonesia yang menyebutnya Arabika tapi ternyata Robusta.

Berikut ini adalah 5 kopi Arabika terbaik di Indonesia yang benar-benar 100% murni jenis Arabika tanpa adanya campuran Robusta.

Arabika Wamena (Papua)

Seperti namanya, varietas Arabika ini berasal dari tanah Papua tepatnya di Wamena. Ini merupakan perkembangan dengan teknik kultivar Bourbon dan aslinya sendiri jenis kopi ini berasal dari India.

Kopi dari Wamena ini memiliki cita rasa yang lembut dan juga balance. Aromanya sangat kuat dan memiliki nuansa yang floral yang jarang dimiliki oleh kopi-kopi di daerah Indonesia lainnya.

Arabika Toraja (Sulawesi Selatan)

Kopi jenis ini berasal dari Toraja di perbukitan Sulawesi Selatan. Termasuk salah satu kopi Arabika yang terkenal sangat istimewa di Indonesia dengan harganya yang juga tinggi.

Pada proses cupping, Anda akan menemukan kesan dark chocolate, seed, black tea dan herb. Anda sudah pasti menemukannya juga dengan menyeduhnya. Disangrai medium roast menampilkan karakter rasa yang jauh lebih kompleks dengan after taste seimbang dan rasa yang mantap saat Anda meneguknya.

Arabika Malabar (Jawa Barat)

Arabika Malabar adalah kopi yang berasal dari Gunung Malabar, Jawa Barat. Kopi jenis ini sangat disukai karena rasanya yang unik.

Percaya atau tidak, Arabika Malabar, memiliki rasa seperti rempah, kacang, sedikit manis, dan terkadang ada rasa nangka di after tastenya.

Arabika Gayo (Aceh)

Salah satu kopi Arabika terbaik di Indonesia dan sangat terkenal adalah Arabika Gayo. Kopi ini dihasilkan di Dataran Tinggi Gayo dan memiliki cita rasa yang tinggi dengan aroma yang begitu khas.

Saat Anda menyeduhnya, akan ada rasa asam yang lebih sedikit, dan tingkat kepahitan yang kuat.

Arabika Flores (NTT)

Yang terakhir adalah Arabika Flores yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Varietas ini tumbuh subur di dataran tinggi Flores.

Saat Anda menyeduhnya, Anda akan menemukan jika kopi Arabika Flores memiliki tingkat keasaman medium serta tekstur rasa yang ringan. Karakteristik dari kopi ini juga dikenal dengan sensasi manis juga cita rasa herbal serta kacang-kacangan di dalamnya. 

Pada dasarnya, cita rasa dari kopi terbaik di Indonesia tadi bisa Anda dapatkan dengan cara membuatnya yang baik dan juga benar.

Cara Membuat Kopi Arabika

Membuat kopi Arabika memang tidak bisa sembarangan. Bahkan setiap varietas kopi Arabika akan bisa memunculkan karakteristik rasanya yang khas jika Anda mengolahnya dengan benar dan juga dengan perhitungan yang pas.

Demi mendapatkan rasa yang kuat dan nikmat untuk setiap tegukan kopi Arabika, Anda bisa melihat cara membuat kopi Arabika di bawah ini:

  • Resep Arabika Wamena (Papua)
  • Resep Arabika Toraja (Sulawesi Selatan)
  • Resep Arabika Malabar (Jawa Barat)
  • Resep Arabika Gayo (Aceh)
  • Resep Arabika Flores (NTT)

Rekomendasi Produk Kopi Arabika

Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk mencoba sensasi nikmatnya kopi Arabika? Sekarang ini Anda sudah tidak perlu lagi pusing di mana Anda bisa mendapatkan produk kopi Arabika yang murni 100% biji kopi Arabika asli.

Anda bisa mendapatkan berbagai macam produk kopi Arabika murni yang asli dari petani lokalnya dari produk di bawah ini.

Login / Daftar B2C

Login B2B / Daftar B2B