Menyeruput segelas kopi adalah hal yang sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Bukan hanya di Indonesia saja loh, salah satu negara yang memiliki olahan kopi dan habit untuk meminum kopi adalah di Italia. Mereka memiliki salah satu menu kopi terkenal yaitu Cappuccino.
Siapa yang tidak tahu cappuccino? Pastinya pernah tahu bukan ketika Kamu ingin memesannya di coffee shop. Tapi, bagaimana sejarahnya sehingga bisa tercipta variasi minuman kopi tersebut? Nah, sebagai pecinta kopi emang gak afdol kalau belum tahu sejarah dari Cappuccino.
Di Eropa, minum kopi awalnya didasarkan pada gaya penyajian tradisional Ottoman. Air dan biji kopi dididihkan, dan terkadang ditambahkan gula. Ini mirip dengan penyajian kopi Turki modern.
Pada akhir 1700-an, Inggris dan Prancis mulai menyaring biji kopi dari kopi mereka. Secara bertahap, kopi yang disaring dan diseduh menjadi lebih populer daripada kopi rebus. Pada saat itulah istilah ‘cappuccino’ berasal (meskipun tidak digunakan untuk menggambarkan minuman seperti yang kita tahu).
Cappuccino pertama kali muncul sebagai ‘Kapuziner’ di kedai kopi Wina pada tahun 1700. Deskripsi ‘Kapuziner’ dari tahun 1805 menggambarkannya sebagai “kopi dengan krim dan gula”, dan pada tahun 1850 menambahkan kayu manis bubuk ke dalamnya.
Dinamakan cappuccino karena minuman ini memiliki warna coklat yang mirip dengan jubah yang dikenakan oleh para biarawan Kapusin di Wina.
Kata ‘Capuchin’ secara harfiah berarti kerudung atau tudung dalam bahasa Italia, dan itu adalah nama yang diberikan kepada para biarawan Kapusin untuk jubah berkerudung mereka yang warnanya mirip dengan minuman Cappuccino.
Dari sejarah yang panjang tersebut, ini membuktikan bahwa racikan kopi cappuccino adalah yang tertua sebelum adanya Latte Art.
Selain kemiripan warnanya dari jubah yang dipakai oleh biarawan Kapusin, tentunya terdapat beberapa definisi mengapa minuman ini disebut dengan cappuccino.
Dari segi komposisi, dari segi rasa, dari segi penyajian, tentu saja berbeda dengan variasi menu kopi yang lainnya.
Mari kita mulai dari dasar, Cappuccino adalah minuman kopi yang terbuat dari campuran espresso dan steamed milk. Komposisi mereka ini adalah 1:1. Jikalau memang menggunakan komposisi espresso double shot, maka steamed milk-nya pun akan ditambahkan lagi dengan rasio yang sama.
Cappuccino tradisional dari Italia juga terkadang menambahkan foamed milk dengan komposisi yang sama juga yaitu 1:1:1.
Dengan komposisi dan rasio tersebut, tentu saja terdapat step by step mana yang harus dimasukkan terlebih dahulu.
Pada dasarnya, cappuccino ini berasal dari espresso. Setelah espresso jadi, maka selanjutnya adalah membuat steamed milk. Masukkan terlebih dahulu ke dalam cangkir lalu tuangkan steamed milk di atasnya.
Jika memang memungkinkan, tambahkan foamed milk dan juga sentuhan bubuk kayu manis untuk menambah cita rasanya.
Jika mengacu kepada cappuccino dari Italia yang asli, biasanya disajikan dalam cangkir porselen berbentuk mangkuk yang sudah dipanaskan sebelumnya. Alasan menggunakan cangkir dari bahan porselen adalah bahan tersebut mampu untuk menahan panas dengan baik.
Biasanya untuk cappuccino di berbagai caffe yang murah dan juga mengusung sistem take away akan menyajikan cappuccino di gelas kertas.
Kopi cappuccino yang dibuat dengan benar dan juga sesuai komposisinya akan menghasilkan cappuccino yang rasanya sangat nikmat dan tekstur yang gurih. Cappuccino memiliki rasa yang sangat kuat dan ada rasa manis dari gula laktosa yang berasal dari steamed milk.
Dari segi harga, tentu saja jika di compare dengan minuman yang lain seperti yang paling mendekati saja, Latte Art harga cappuccino lebih murah. Karena memang minuman cappuccino terbilang variasi kopi dengan steamed milk yang mudah, ringkas, namun tidak meninggalkan cita rasa kopi yang khas.
Walaupun cappuccino adalah minuman yang terbilang simple, namun terdapat beberapa jenis minuman cappuccino yang tersebar di berbagai belahan dunia. Yang membedakan mereka biasanya adalah jenis kopi dan cara membuatnya saja.
Traditional Cappuccino adalah cappuccino yang berasal asli dari Italia di tahun 1700-an. Komposisinya sederhana, hanya one atau double shot espresso dengan lapisan steamed milk dan foam susu di atasnya.
Sebenarnya, cappuccino Chiaro ini memiliki komposisi yang sama dengan membuat cappuccino tradisional. Yang membedakan dari minuman jenis ini adalah milk foam yang lebih banyak. Chiaro bisa disebut sebagai light cappuccino atau cappuccino basah.
Selanjutnya ada Scuro yang merupakan cappuccino dengan dengan komposisi setengah steamed milk dan milk foam yang dibuat dengan takaran ganda daripada cappuccino pada umumnya. Churo kebalikan dari Chiaro, yaitu Churo merupakan dry cappuccino atau dark cappuccino.
Freddo diambil dari bahasa Italia yang artinya dingin. Jadi, cappuccino jenis ini merupakan cappuccino yang disajikan dengan dingin dimana es batunya memiliki komposisi yang banyak agar menghasilkan sensasi dingin yang maksimal.
Jika Kamu merasa kalau cappuccino itu memiliki rasa yang pahit, maka flavored cappuccino bisa dicoba. Pada dasarnya memang masih sama yaitu minuman cappuccino, tapi ditambahkan rasa yang beragam. Rasa paling populer biasanya adalah vanilla, coklat, karamel, peppermint, raspberry, dan kayu manis.
Dasar dari membuat cappuccino adalah espresso. Jadi, espresso ini dibuat dari berbagai macam biji kopi baik arabika ataupun robusta.
Pada dasarnya itu adalah pilihan kamu mau membuat cappuccino dengan rasa yang seperti apa. Karena setiap biji kopi memiliki cita rasa yang berbeda. Dan pada dasarnya mereka semua bisa digunakan untuk membuat espresso dan dibuat menjadi cappuccino.
Jadi, bagaimana cara membuat kopi cappuccino? Nah, ada beberapa cara nih, untuk membuat cappuccino yang dijamin rasanya gak akan kalah dengan cappuccino yang ada di coffee shop mahal.
Kamu bisa buat sendiri dengan bahan dan juga dengan teknik yang mudah juga, berikut adalah beberapa resep membuat kopi cappuccino rekomendasi dari kami.
PT. David Roy Indonesia
© 2022