Menilik dari pasar kopi di dunia, terdapat dua jenis varietas kopi yaitu kopi dengan jenis Arabika dan Robusta. Kedua jenis kopi ini memang sangat bersaing namun dengan Arabika yang pastinya menjadi lebih unggul.
Namun, itu bukan berarti biji kopi dengan jenis Robusta memiliki nilai jual yang rendah dan jelek, buktinya saja banyak coffee shop yang menjual berbagai macam minuman kopi menggunakan biji kopi Robusta.
Nah, bagi Anda pecinta kopi, sebenarnya apa perbedaan antara kopi Robusta dengan Arabika?
Kopi Arabika adalah jenis kopi yang terbuat dari biji tanaman dengan nama latin Coffea arabica.
Arabica berasal dari dataran tinggi barat daya Ethiopia dan merupakan jenis kopi paling populer di seluruh dunia. Faktanya, kopi jenis ini menghasilkan 60% atau lebih produksi kopi di seluruh dunia.
Kepopuleran kopi Arabika disusul dengan kopi Robusta yang terbuat dari biji tanaman Coffea canephora.
Kopi Robusta adalah jenis kopi yang terbuat dari biji tanaman Coffea canephora.
Robusta berasal dari Afrika sub-Sahara tengah dan barat. Ini adalah kopi paling populer kedua di dunia, membuat 40% dari produksi kopi dunia.
Nah, karena kedua jenis kopi ini memang menjadi saingan dalam bisnis kopi, banyak yang masih belum paham apa saja faktor pembeda dari kopi dengan jenis Arabika dan Robusta.
Banyak yang masih awam dengan perbedaannya karena mereka hanya tahu kalau biji kopi ya biji kopi saja tidak tahu perbedaan keduanya.
Perbedaan pertama dari kopi Arabika dan Robusta adalah melihat dari ukuran dan bentuk bijinya. Jika Anda bandingkan, biji Robusta memiliki bentuk yang cenderung lebih bulat dan juga kecil dengan tekstur biji yang agak kasar.
Hal ini berbanding terbalik dengan biji kopi Arabika yang memiliki bentuk agak pipih dan memanjang dengan tekstur yang lebih halus serta ukuran biji yang lebih besar daripada Robusta.
Tanaman kopi Arabika tidak menyukai iklim yang keras. Ia cenderung lebih menyukai kelembaban dan tidak tahan terhadap embun yang dingin.
Tanaman Arabika lebih suka suhu antara 15 °C sampai dengan 24 °C dan suka tumbuh di wilayah sub tropis dan di wilayah yang teduh.
Sedangkan untuk tanaman kopi Robusta merupakan tanaman kecil yang tahan banting. Tanaman ini dapat menahan suhu panas 30 °C dan lebih dan mendapatkan sinar matahari penuh. Ia suka tetap terhidrasi dan membutuhkan banyak air untuk menjadi tanaman yang sehat.
Tanaman kopi Robusta bahkan bisa tumbuh subur di dataran rendah permukaan laut hingga 600 meter di atas permukaan laut, dan tahan terhadap serangga dan penyakit.
Cara tanam untuk tanaman kopi dapat bervariasi tergantung dari jenis kopi dan juga lahan.
Pada lahan miring, jarak tanam dalam lahan untuk kopi Arabika dengan jenis katai berkisar 2,00 – 2,25 m dan untuk jenis jangkung 2,50 – 2,75 m.
Sedangkan untuk jarak tanam kopi Robusta pada lahan datar 2,5 m x 2,5 m atau 3,0 m x 2,0 m, serta pada lahan miring 2,0 x 2,5 m.
Buah dari tanaman kopi Robusta berubah menjadi merah tua saat matang, dan membutuhkan waktu sekitar 6 sampai 8 bulan untuk melakukannya. Buahnya tidak semuanya matang pada saat yang sama.
Tanaman kopi Robusta sebenarnya tidak memerlukan perlakuan secara khusus, Anda hanya cukup menjaganya tetap mencukupi kebutuhan kadar air.
Sedangkan untuk kopi Arabika sebenarnya masa tanamnya sama dengan kopi Robusta. Perawatannya harus dilakukan secara ekstra karena tanaman ini rentan terhadap penyakit. Dan saat menanamnya, paling bagus adalah memetiknya langsung dengan menggunakan tangan karena tidak semua biji kopi matang dalam satu pohon.
Untuk kopi Robusta sebenarnya memiliki aroma yang lebih strong daripada kopi Arabika. Ketika kondisi belum di sangrai, biji kopi Arabika akan mengeluarkan aroma yang persis seperti kacang.
Namun, untuk kopi Arabika aromanya cenderung lebih ke manis dan fruity. Aromanya variatif sekali tergantung jenis Arabikanya.
Nah, untuk pengolahan dari biji kopi Robusta dan juga penyajiannya ternyata berbeda terbalik dengan jenis Arabika.
Jadi, kopi Robusta ini sangat bagus jika mengolahnya melalui proses pengeringan. Pertimbangan ini dikarenakan biji kopi Robusta yang harganya lebih murah daripada Arabika.
Sedangkan untuk pengolahan proses basah adalah yang paling cocok untuk jenis Arabika. Dengan harga yang tinggi untuk biji kopinya, biaya pengolahan proses basah yang tinggi akan sebanding dengan hasil penjualan kopi Arabika.
Kopi Robusta rasanya terbilang menenangkan dan sering dikatakan memiliki rasa pahit, kenyal seperti biji-bijian, dengan sisa rasa kacang.
Kedengarannya tidak menarik, bukan? Tetapi rasa ini tidak selalu ada dan jika ada, mungkin tidak selalu tidak enak.
Kopi Arabika berkualitas tinggi harus memiliki rasa yang sedikit manis, dengan sedikit rasa coklat, kacang, dan karamel. Anda mungkin juga memperhatikan ada cita rasa seperti buah beri.
Akan ada sedikit keasaman dan sedikit kepahitan saat Anda menyeduhnya. Dengan metode cold brew, dapat membantu menghadirkan rasa manis Arabika lebih banyak lagi.
Kopi Robusta walaupun harganya murah, tapi kandungan kafeinnya terbilang tinggi dibandingkan Arabika yaitu sekitar 1,8 sampai dengan 4 persen.
Itulah sebabnya ketika Anda menyeduh kopi Robusta rasanya sangat strong dan juga lebih pahit. Ini kurang cocok bagi Anda yang memiliki gejala asam lambung.
Sementara itu, kopi Arabika hanya memiliki kadar kafein sekitar 0,9 sampai dengan 1,4 persen saja sehingga rasanya tidak terlalu pekat dan lebih lembut saat Anda menyeduhnya.
Komposisi lipid dan gula pada kopi Arabika lebih banyak daripada kopi Robusta. Tepatnya kopi Arabika memiliki kandungan lipid lebih banyak 60% daripada Robusta, dan kandungan gula kopi Arabika juga hampir dua kali lebih banyak daripada Robusta.
Untuk masalah harga, tentu saja tidak usah ditanya lagi jika kopi jenis Arabika memiliki harga yang lebih tinggi daripada kopi dengan jenis Robusta. Bahkan harga kopi Arabika hampir dua kali lebih mahal daripada kopi dengan jenis Robusta.
Nah, ada beberapa fakta yang lucu mengenai kedua perbedaan jenis kopi tersebut terkait dengan harga.
Jika Anda pernah melihat sebuah produk kopi dari pabrikan kopi instan ternama, mereka akan memberikan keterangan kopi Arabika. Tapi jika Anda lihat, harganya akan lebih murah bukan?
Nah, ternyata mereka tidak menggunakan kopi Arabika 100%, tapi mereka mencampurkan kopi Robusta dengan komposisi kopi Robusta yang lebih banyak. Pantas saja jika harganya murah.
Jenis Biji Kopi | Arabika | Robusta |
Ukuran dan bentuk biji | Biji kopi berbentuk pipih dan lonjong lebih besar daripada Robusta | Ukuran cenderung bulat dan tidak sebesar biji kopi Arabika |
Lokasi tanam | Lokasi tanam sangat cocok di ketinggian 700 mdpl ke atas dengan suasana yang rindang | Dapat ditanam dimanapun dari 0 mdpl sampai dengan 600 mdpl dengan suasana panas terik sekalipun |
Masa tanam & perawatan | Masa tanam 6 sampai dengan 8 bulan dengan perawatan yang ekstra | Masa tanam sama dengan Arabika namun perawatan tidak se-ekstra Arabika |
Aroma | Seperti aroma buah dan juga halus | Cenderung seperti kacang dan aroma kopi yang kuat |
Pengolahan & penyajian | Menggunakan proses basah | Menggunakan proses kering |
Cita Rasa | Manis, pahit, ada sensasi coklat terkadang ada sensasi buah beri | Pahit, seperti ada rasa kacang di after tastenya |
Kandungan kafein | 2x lebih rendah dibanding Robusta | Lebih tinggi |
Kandungan Lipid dan Gula | Lebih banyak 60% daripada Robusta | Lebih rendah |
Harga | Dua kali lebih mahal daripada Robusta | Lebih murah |
Kadar keasaman / acidity | Lebih tinggi | lebih rendah |
Setelah melihat perbedaan antara biji kopi Robusta dengan Arabika, Anda memilih yang mana? Apakah Robusta atau Arabika? Semuanya memang tergantung dengan selera. Walaupun selera Anda kopi Robusta itu bukan berarti Anda bukan penikmat kopi sejati dan masih menjadi bagian dari pecinta dan penikmat kopi.
PT. David Roy Indonesia
© 2022